LAGI, BANJIR RENDAM SEKOLAH DASAR DI SAMARINDA - NOORA MARCHELYTA
Lagi, Banjir Rendam Sekolah Dasar di Samarinda
Samarinda, (22/09) - Hujan deras kembali mengguyur Kota Samarinda. Akibatnya sejumlah wilayah kembali tergenang banjir. Beberapa ruas jalan seperti Jalan Dr. Soetomo, Jalan Antasari, Jalan Juanda, Jalan Pramuka, Jalan Sempaja, Jalan Bengkuring dan sejumlah ruas jalan lain di Samarinda terendam banjir. Penyebab banjir ialah curah hujan yang tinggi serta durasi hujan yang lama. Hujan deras disertai petir memang sudah lumrah terjadi kota ini. Begitupun dengan terjadinya banjir.
Kurangnya
kesadaran masyarakat akan sampah dan kebersihan lingkungan juga menjadi salah
satu penyebab banjir ini. Terlebih di daerah Jalan Dr. Soetomo, Sidodadi,
Samarinda Ulu karena daerah ini dekat dengan pasar tradisional yang menjual
berbagai bahan pangan dan dekat dengan anak Sungai Mahakam, yaitu Sungai Karang
Mumus.
Sebuah sekolah
dasar terkena imbas dari kejadian ini.
Sekolah Dasar Negeri 005, Sidodadi, Samarinda mengharuskan para muridnya untuk belajar
dari rumah sementara waktu. Kondisi sekolah yang terendam air banjir tidak
memungkinkan untuk melakukan kegiatan belajar-mengajar secara tatap muka.
Terdapat beberapa
kerusakan fasilitas sekolah seperti lapangan yang rusak dan
pagar sekolah yang lepas. Dinding kelas juga menjadi sangat kotor akibat lumpur
dan sampah yang terbawa oleh arus banjir. Sarana sekolah pun banyak yang hilang
akibat terbawa arus banjir.
“Musibah ini
tentu saja mengganggu karena ruangan di sekolah menjadi kotor dan penuh lumpur,
barang-barang hilang kemudian petugas kebersihan juga harus bekerja extra
untuk membersihkan lingkungan sekolah sehabis banjir surut.” Ujar Sumaryanto,
Kepala Sekolah SDN 005.
“Kejadian seperti
ini sulit dicegah jika hujan deras seperti hari ini. Upaya pihak sekolah telah
dilakukan dengan cara meninggikan lapangan tetapi tetap saja banjir tidak
terhindarkan.” Tambahnya.
Para murid yang
tempat tinggalnya berada di daerah ini juga tidak bisa keluar rumah. Bahkan beberapa
tempat tinggal mereka terendam banjir. Hal ini tentu sangat disayangkan dan merugikan
semua pihak.
“Kalau banjir gini
memperlambat waktu jika ada keperluan, apalagi keperluan mendadak. Menurut saya
banjir ini cuma bukan karena hujan, tetapi juga karena kurangnya parit
untuk membuang air di sini. Banyak parit yang dibuat tetapi kemudian ditutup.” Jawab
Novi, warga sekitar, saat ditanya pendapatnya tentang banjir ini.
Melalui informasi
warga sekitar, diketahui ketinggian banjir di daerah Jalan Dr Soetomo mencapai
40-50 cm. Banyak warga yang nekad menerjang banjir alhasil kendaraan mereka
mogok. Hal ini menyebabkan akses jalan tersebut ditutup hingga waktu yang belum
ditentukan untuk menjaga keselamatan bersama.
Upaya pemerintah
kota saat ini yang jelas terlihat ialah pembangunan parit-parit besar di
sejumlah titik banjir, normalisasi Sungai Karang Mumus, memperbaiki jalanan
yang rusak, memberikan penyuluhan menjaga lingkungan kepada warga Samarinda
serta membersihkan sampah-sampah yang berserakan dan menumpuk.
Penulis : Noora
Marchelyta
NIM : 22041184112
Kelas : 2022 C
Komentar
Posting Komentar